Friday, December 18, 2009

Makna Natal yg Sesungguhnya

It's 18 Dec now!! Minggu depan kita bakal merayakan hari Natal, hari dimana Tuhan dan Juruselamat yang akbar lahir di kandang domba. Melepaskan atribut sebagai Raja untuk menyelamatkan orang percaya. Dan Ia memilih untuk menjadi seorang anak dari tukan kayu. Seperti biasa, seperti yang memang menjadi tradisi, seperti yang terjadi berulang-ulang, saya dan umat Kristiani lainnya begitu bersukacita menyambut hari ini dengan beragam cara. Ada yang memilih merayakan Natal dengan menghadiri pesta-pesta Natal besar di gereja atau di gedung mewah, ada yang memilih merayakan Natal di panti asuhan untuk berbagi dengan sesama, ada yang merayakan Natal dengan ngumpul-ngumpul bersama keluarga besar atau teman-teman. Ada juga yang sihh yang pas hari Natal sibuk belajar buat ujian kampus dan bahkan jadinya ga sempat pulang kampung karena ujian itu . Tapi saya, sepanjang hidup saya selama dua puluh dua tahun ini, intinya selalu bahagia dan bersukacita dalam menyambut Natal walau apapun yang terjadi..

Pernah tiga tahun berturut2 awal kuliah di UI dulu dimana saya ga pernah bisa pulang kampung pas natalan karena sibuk ujian di kampus. Tapi saya tetap bersukacita.. Apalagi kalau mikirin awal Januarinya bakalan bisa mudik dan liburan semester sebulan penuh!!!

Pernah juga di natal tahun 2008 lalu dimana saya selama sebulan sebelum mudik natalan, dilanda alergi hebat yang membuat saya tersiksa sebulan penuh dengan gatal2 yang ga jelas sambil tetap harus memaksakan diri belajar untuk ujian di kampus dan ujian bahasa prancis di tempat kursus saya. Saya udah bolak-balik dokter umum dan dokter kulit, tapi ga pernah ketauan alergi apa yang saya alami waktu itu. Yang bisa saya lakukan cuma mengkonsumsi obat alergi sambil menjaga makanan saja (cuma makan nasi plus sayur bening plus tahu/tempe saja selama sebulan). Pernah (berulang-ulang kali) saya mencoba ga makan obat alergi, ehhh.. gatelnya bener2 "bisa membunuh". Saya bahkan suka ga sadar menggaruk-garuk seenak saya,, sampai-sampai waktu itu leher dan muka saya banyak bekas garuk-an.. (untungnya sekaraang udah balik mulus lagi,, hehehehe).. Pokoknya itu adalah sebulan pra Natal yang benar-benar membuat saya merasa capek dan stress dan bikin saya ngebet banget pengen pulang kampung.. Begitu ngebetnya sampai2 pas hari H saya mau pulang kampung dengan penerbangan jam 7 malam, saya memilih untuk berangkat secepat mungkin, yaitu 6 jam sebelumnya. Jam 1 siang saya udah berangkat dari kosan.. Bodo amat deh mau nunggu lama di bandara, yang penting saya pulang dan bisa bersenang-senang sama keluarga saya! Titik!! Nb: ternyata akhirnya ketauan saya alergi krn ga cocok sama salah satu pelembab kulit yang merk-nya ga etis kl disebutkan di forum terbuka gini..

Ya diatas adalah sepenggal cerita saya dalam menyambut natal di tahun2 lalu. Sisanya biasa-biasa saja. Ngumpul sama keluarga besar dan bersenang-senang. Intinya,, saya selama 22 kali merayakan Natal, saya merasa Natal menjadi momen spesial. Momen dimana saya tahu iman saya ga sia-sia, dimana Juruselamat yang saya nanti2kan MEMANG benar2 datang buat menyelamtkan saya dan seluruh orang percaya! Plus,, Natal merupakan momen dimana (entah kenapa) saya (dan banyak orang lain) menjadi penuh dengan kebahagiaan dan sukacita..

Tapi untuk Natal ke-23 ini, agak berbeda. Saya sempat berpikir "Haruskah ada natal di th ini?".. Pikiran ini mulai merasuki saya karena saya sempat "agak tertekan" di bulan-bulan terakhir tahun ini. Ada banyak masalah dan tekanan yang datang kepada saya. Mulai dari masalah kerjaan dan masalah-masalah lain yang sempat bikin saya agak down.. Belum lagi, saya yg usah merencanakan buat Natalan bareng keluarga ke Medan, ternyata harus membatalkan semua rencana-rencana seru itu karena ternyata saya ga boleh cuti panjang buat natal dan tahun baru! Malahan saya harus kerja!! kerja dan kerja!! Yahhhh namanya juga akuntan,, akhir tahun,, kerjaan makin menumpuk dan menjadi2 di akhir tahun. "Haruskah ada Natal tahun ini?" Pertanyaan pesimis mulai muncul beberapa minggu lalu dalam benak saya.Saya juga jadi ga excited buat natalan tahun ini.

But thanks God, God is good. Saya hanya sempat punya pikiran kayak gitu sebentar (beberapa hari saja). DIA langsung membuka pikiran saya, kalau makna Natal jauh melampaui kumpul2 bareng dan momen bersenang-senang. Emang siyy saya ga bisa ngumpul2 bareng keluarga pas Natal tahun ini.. Emang siyy saya ga dapet cuti panjang buat Natal tahun ini dan bahkan harus kerja.. Terus kenapa?? Apakah cuma karena saya ga bisa bersenang-senang pas Natalan dan merayakan Natal dengan spesial, makna Natal ikut2an menjadi sesuatu yang ga spesial juga?? Natal jadi berkurang maknanya karena saya lg banyak pressure dan masalah?? Hmmmm dangkal banget ya pemikiran saya.. Kayaknya diluar sana,, banyak banget yang merayakan Natal di emperan dan di pinggiran jalan.. Bahkan ga bisa makan enak pas Natal (mungkin malah ga makan karna ga ada duit). Saya yang masih bisa Natalan dengan kondisi yang jauh lebih baik dari mereka kok malah sibuk menggerutu ya??

Makna Natal kan dalam banget. Makna Natal berarti jawaban iman kita sebagai orang percaya akan keselamatan dan kasih Allah, terjawab dan tak terbantahkan!! Makna Natal ga cemen!! Perihal mau bersenang-senang dalam pesta ataupun ngumpul sama keluarga besar atau teman-teman mah,, cuma bonus aja.. Kalo bisa ya bagus,, kl ngga juga ga papa..

Well,, I hope kita semua yang bisa merayakan Natal dengan makna yang sebenarnya.. Dan Iblis dan setan,, pergilah kalian!! jangan pernah merusak makna Natal yang selama 23 tahun ini telah tertanam kuat dalam otak saya!! Huss.. Husss..


SELAMAT NATAL semuanya!! Tuhan Yesus memberkati!!!! Have a joyfull, blessed, and meaningful Christmas everybody!! Hohohohohohohoo

No comments:

Post a Comment