Sunday, November 1, 2009

Dia bilang sayang padaku, tapi dia tidur dengan temanku


Saya ngga ngerti kenapa sih orang bisa dengan mudah melakukan dua atau lebih hal yang bertentangan. Seperti yang dilakukan oleh seorang laki-laki, yang namanya saya rasa tidak etis kalau saya sebutkan, kepada saya. Sebut saja namanya Arif (walaupun tingkah lakunya ga arif sama sekali).

Si Arif ini merupakan salah satu contoh nyata dimana seseorang bisa dengan mudah melakukan beberapa hal yang sangat bertentangan di waktu yang bersamaan. Arif dan saya baru saja saling mengenal dan lalu menjadi teman. Selang waktu yang singkat Arif mulai melakukan PDKT sama saya. Ya seperti halnya orang yang mulai melakukan PDKT, Arif pun menjadi intens berusaha mendekati saya. Dia jadi sering menawarkan diri untuk mengantar jemput saya, ngajak saya jalan, ngajak saya makan bareng, melontarkan pujian-pujian (yang menurut saya sekarang sih itu namanya gombal), menelepon saya, mengirim sms pada saya, dan lain-lain. Sampai suatu saat, Arif bilang sayang sama saya. Dia bilang dia memiliki perasaan spesial sama saya.
Waktu bergulir. Suatu hari saya melihat seorang teman saya, yang tidak perlu saya sebutkan nama aslinya, menangis tersedu-sedu. Sebut saja namanya Indah. Dia menangis sampai matanya bengkak. Sebagai seorang teman, saya pun tergerak untuk menghiburnya.

Saya : ”Indah, lo kenapa? Kenapa nangis sih? Sampe mata lo bengkak parah gitu..”
Indah : ”Ga papa, Mel..” Dia menjawab masih sambil mengucurkan air mata.

Saya jadi penasaran. Saya jadi tambah kasihan sama Indah. Ditambah saya tipe orang yang kalau sudah penasaran pengennya hasrat ingin tahu saya terpenuhi. Saya pun mulai melancarkan berbagai strategi untuk membuat Indah bercerita.

Saya : “Indah, cerita dong. Siapa tahu gue bisa bantu. Bla bla blabla.”

Akhirnya Indah berkata mengaku.
Indah: “Mel,, gue ML sama Arif. Gue tidur sama Arif.

Saya kaget. Well, Arif, apakah kamu sayang sama aku kalau kamu nyata-nyatanya tidur dengan temanku?

Kontan saya melontarkan pernyataan.
Saya : ”hah ?? lo bego banget sih, Indah?”
Indah: ”iya emang gue bego... blablabla.. Gue nyesel, mel...”
Saya : Beneran ya,, elo tuh bego banget. Bego!" Saya secara ga sadar jadi berteriak padanya.

Ya nasi sudah jadi bubur. Saya, Arif, maupun Indah ga bisa mengubah semua yg sudah terjadi.
Saya bingung dan bertanya-tanya. Kenapa sih orang bisa mudah banget melakukan dua hal yang kontras seperti ini secara bersamaan. Mungkin karena dia penipu! Mungkin karena dia brengsek! Mungkin karena dia bajingan! Mungkin karena dia ga punya perasaan! Menjijikkan! Kasihan! Sungguh saya sebenarnya kasihan banget sama sosok Arif! Seharusnya di usianya yang sekarang dia sudah punya jati diri yang dewasa. Thanks to myself, I'm smart enough not to fall in love with him lol!

No comments:

Post a Comment